|
Haniha Ira, Hadia Niwa'öra? |
|
Wed, 23 December 2009 08:59:55 Suster Klara dan
Rumah Inap Kasihnya Noverlina bernyanyi dengan nada suara naik turun sesukanya dan lafalnya tak jelas. Selesai bernyanyi, ia memeluk ”ibunya”. Meski berusia tiga tahun, ia belum bi ...
Ref: Nugroho F Yudho (Kompas, 22 Desember 2009) |
| • |
Ama Rita Zamasi
Tetap Mencintai NIAS |
| • |
Ir. Boy Olifu Gea
Pengusaha Tanaman
Hias |
| • |
Tuhanlah yang Telah
Menggariskan Jalan
Hidupku |
| • |
Antara Kampung
Halaman, Foto, dan
Instalasi |
| • |
Keteguhan Hati
Dokter Kanserina
Esthera Dachi |
| • |
Susanto, Pelopor
Bisnis Restoran
Pinggir Pantai di
Pulau Nias |
| • |
Yacintha Gulö, Putri
Mandrehe yang
"Merawat Amerika" |
| • |
Talifusöda Agus
Hardian Mendröfa,
Mantan Wakil Bupati
Nias |
| • |
Drs. Fatizanolo
Saoiagö, BA, Wakil
Bupati Kotabaru |
| • |
Dari Nias ke Brasil
sebagai DUTA BESAR
INDONESIA UNTUK
BRASIL |
| • |
Onie Fau dan
Kecerdasan Wanita
Nias |
|
Index |
|
|
Mon, 12 May 2008 16:33:27
Tuhanlah yang Telah Menggariskan Jalan Hidupku |
|
|
Nias (NiasIsland.Com) |
|
Sosok Binahati Baeha, SH, mungkin tidak
asing lagi bagi para pembaca, khususnya bagi masyarakat Nias. Namun, perjalanan
hidup, keluarga, serta pokok-pokok pikirannya tentu masih banyak yang
belum diketahui oleh publik. Oleh sebab itu, NiasIsland.Com telah melakukan beberapa kali perbincangan dengan pria yang kerap dipanggil Ama Melvin ini. Dari hasil perbincangan tersebut dan juga atas dukungan data dari Melvin Baeha (putra pertama Binahati yang bekerja sebagai Structural Engineer di salah satu perusahaan swasta, Sydney, Australia), NiasIsland.Com dapat merangkumnya bagi anda pengunjung setia situs ini. Semoga apa yang disajikan bisa dimanfaatkan untuk kemajuan Ono Niha secara keseluruhan.
A. Menjadi Orang Nomor 1
di Kabupaten Nias
Tidak Bercita-cita Menjadi Bupati
Meskipun sedang menjalani 2 periode jabatan Bupati Nias, semasa kecil Binahati tidak
bercita-cita menjadi Bupati. Memang pernah terkagum-kagum pada sosok bupati Nias sewaktu duduk di Kelas 1 Sekolah Dasar. Waktu itu Bupati Nias, Letkol AD
Hasanudi Waruwu, sedang berkunjung ke Kecamatan Lahewa, tempat Binahati dilahirkan. Binahati kecil dan teman-temanya disuruh berbaris menyambut kedatangan Bupati. "Sebagai anak-anak tentu sangat kagum melihat bupati mengenakan baju dinas warna putih dengan berbagai tanda pangkat. Kelihatan gagah dan kren. Tapi hanya sebatas itu, tidak lebih! Kesan saya bupati Nias hebat dan gagah", kenang suami
Lenny Trisnadi ini.
Kisah di atas adalah penegasan Binahati bahwa jabatan yang diembannya sekarang
ini bukan karena kehendaknya, melainkan kehendak Tuhan yang telah menggariskan
jalan hidupnya untuk memimpin Kabupaten Nias selama 2 periode. "Jalan hidup saya
memang telah digariskan oleh Tuhan", ungkap Binahati.
Selama menjalani apa yang telah digariskan oleh Tuhan tersebut, banyak suka duka
yang telah dilaluinya. "Menjadi bupati, ada enak ada tidak enaknya, sama
seperti profesi yang lain juga. Karena itu, sebagai pimpinan daerah, saya
bersyukur apa yang telah dipercayakan Tuhan kepada saya. Artinya, tidak boleh
kecewa betapapun banyak rintangan atau tantangan yang dihadapi", tegas Binahati.
Awalnya, Tidak Diperhitungkan
Waktu mencalon diri sebagai Bupati Nias, berpasangan dengan Agus H Mendröfa
sebagai Wakil, Binahati sama sekali tidak menduga kalau mereka bisa
terpilih sebagai orang nomor 1 dan nomor 2 di Pulau Nias. Berdasarkan perkiraan
waktu itu, dari 9 pasangan calon, mereka berada di peringkat ke-5. Calon-calon
lain, anggota DPRD, pengamat, dan masyarakat Nias pun tidak begitu
memperhitungkan pasangan ini.
Calon-calon di luar pasangan inilah yang menurut masyarakat dan pengamat waktu
itu lebih berpeluang memimpin Nias ke depan. Namun, hasilnya di luar perkiraan,
pasangan Binahati dan Agus yang kemudian terpilih memimpin Nias. "Jalan hidup
itu memang sudah digariskan demikian," ungkap Binahati. Oleh sebab itu, ia
sangat bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kesempatan memimpin Nias untuk
2 periode. "Saya berupaya memanfaatkan sebaik-baiknya sisa waktu yang telah
dipercayakan ini untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Nias yang
selama ini termarjinalkan", harap Binahati.
Kebanggaan Keluarga
Dalam menjalankan pengabdiannya di Nias, Binahati mendapat dukungan penuh dari
istri dan anak-anaknya. Meskipun istri dan anak-anaknya kelahiran Jakarta dan
telah hidup mapan di kota metropolitan, namun mereka "merelakan" Binahati kembali untuk mengabdi di pulau yang tergolong kabupaten termiskin di Propinsi Sumatera Utara
ini.
Menurut pengakuan Lenny Trisnadi, istri Binahati, ia sama sekali tidak pernah
membayangkan bahwa suatu ketika suami tercinta akan menjabat sebagai Bupati
Nias. Bahkan untuk bekerja atau berkarya di daerah Nias pun tidak terbayangkan
sebelumnya.
Setelah mendampingi suaminya sebagai orang Nomor 1 di Nias, Ina Melvin (nama
panggilan Lenny Trisnadi) merasakan kebahagian tersendiri bisa terjun langsung
membantu masyarakat Nias, khususnya dalam proses pemberdayaan
perempuan-perempuan Nias. Menurut pengamatannya, kaum perempuan di Nias tidak
begitu "dihargai" dibandingkan dengan kaum laki-laki. Misalnya dalam hal
pendidikan, anak laki-laki masih lebih diutamakan dibandingkan dengan anak
perempuan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi ibu 2 anak ini.
"Saya tidak menyangka ibu bisa betah di Nias. Kalau orang daerah betah tinggal di
kota, itu bukan suatu hal yang aneh tetapi orang kota betah tinggal di daerah,
patut dipertanyakan", begitu salah satu komentar Binahati tentang istrinya yang ikut
mengabdi di Nias.
Bukan hanya istrinya, anaknya nomor dua, Marissa Stephanie Baeha yang bekerja di
salah satu NGO, juga pernah ditempatkan di Nias untuk membangun perumahan di
Kecamatan Afulu. Berjalan kaki sejauh 15 km pun harus dilakoninya selama
membantu proses pembangunan perumahan di sana.
B. Kendala Utama yang Dihadapi Nias
Setelah menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Nias, kini Binahati
mengetahui persis mengapa Nias sulit mensejajarkan diri dengan daerah-daerah
lain di Indonesia, bahkan di Sumatera Utara pun Nias terpuruk di urutan terbawah.
Dari berbagai faktor penyebab, ada 2 faktor dominan yang bisa dirangkum dari
hasil perbincangan dengan Binahati.
1. Daya Tawar-Menawar Nias yang Lemah
Penyebab utama ketertinggalan Daerah Nias selama ini, menurut pengamatan
Binahati, adalah bargaining power Nias yang sangat lemah. Letak geografis
Nias yang "terpencil" atau "terisolir" juga menjadi faktor penguatnya. "Kondisi
inilah yang membuat Nias sejak dulu kurang menjadi pusat perhatian pemerintah
pusat (Indonesia) maupun dunia internasional", analisis Binahati.
Selama kurun 62 tahun merdeka, daerah Nias bukan diabaikan akan tetapi kurang
mendapat perhatian dari pemerintah pusat karena Nias tidak memiliki
bargaining power. "Oleh sebab itu ke depan generasi muda Nias harus memiliki bargaining power
dengan cara bekerja keras dalam berbagai bidang", obsesi Binahati.
2. Bentuk Pemerintahan yang Tersentralisasi
Pada zaman Orde Baru, Bentuk Pemerintahan di Indonesia sangat tersentralisir.
Dalam pemerintahan seperti ini, posisi pemerintah pusat sangat kuat karena
memiliki hak mendistribusikan dana ke daerah-daerah. Sekalipun sudah ada
perencanaan dari bawah atau "bottom-up" akan tetapi keinginan pemerintah pusat
jualah yang selalu menentukan atau "top-down".
Setelah otonomi daerah diberlakukan tahun 2001, perubahan terjadi secara
bertahap. Kini, ada beberapa kewenangan yang telah dilaksanakan penuh oleh
pemerintah daerah.
Namun ironisnya, setelah diberikan keleluasan (kewenangan penuh) kepada daerah,
Nias masih juga "terlelap" dalam keterbelakangannya. Hal ini dibenarkan sendiri
oleh Binahati. "Ada 2 faktor penyebabnya, yaitu: keterbatasan Sumber Daya
Manusia dan keterbatasan Dana. Itulah yang membuat pembangunan Nias
tidak bisa cepat berkembang", jelas pria yang berpembawaan tenang ini.
C. Berbagai Program dan Terobosan yang Telah
Dilakukan
Setelah mengetahui dan memahami kendala-kendala di atas, Binahati dengan
jajarannya berusaha mengatasi hambatan-hambatan tersebut dengan berbagai upaya.
Tujuannya hanya satu yaitu Nias harus keluar dari ketertinggalannya .
Tiga Prioritas Pembangunan
Berdasarkan studi yang dilakukan Pemerintah Daerah selama 2 tahun (dari tahun
2001 sampai 2002), Pemerintah Binahati menetapkan 3 bidang prioritas
pembangunan, yaitu: 1) Infrastruktur, 2) Pendidikan, dan 3)
Kesehatan Masyarakat. Ketiganya hal ini saling terkait satu dengan yang
lain.
Kalau ketiga faktor ini bisa terlaksana, Binahati yakin ekonomi masyarakat Nias
bisa "bangkit". Artinya, kalau infrastruktur sudah memadai, sarana pendidikan
sudah baik, dan pelayanan kesehatan masyarakat juga sudah merata di setiap desa,
maka dengan sendirinya ekonomi masyarakat bisa terangkat. Itu kesimpulan
Pemerintah Daerah Kabupaten Nias.
"Beberapa pakar dan pengamat Nias di Jakarta ada yang kurang setuju dengan
prioritas ini karena mereka berpendapat bahwa pembangunan ekonomilah yang
sesungguhnya lebih didahulukan", ujar Binahati. Mengenai pendapat tersebut, pria
yang tengah menyelesaikan pendidikan S2-nya ini mengibaratkan hal ini seperti
memperdebatkan mana yang lebih duluan "ayam atau telor". Namun menurut keyakinan
Binahati, pembangunan Nias harus dimulai dari pembangunan infrastruktur.
"Tidak mungkin bisa membangun ekonomi masyarakat Nias kalau infrastrukturnya
belum terbenahi. Untuk mewujudkannya harus ada pembagian tugas. Tugas pemerintah
pusat membangun jalan nasional; tugas pemerintah provinsi membangun jalan
provinsi; dan tugas pemerintah kabupaten membangun jalan kabupaten. Dengan ini
maka terjadi kelancaran akses mayarakat dari desa ke kecamatan, dari kecamatan
ke kota, dan sebaliknya. Itulah yang kami inginkan!", papar Binahati.
Pemekaran Nias suatu Keharusan
Sebelum terbentuk Kabupaten Nias Selatan pada pertengahan tahun 2003, Kabupaten
Nias terdiri dari 22 Kecamatan. Setelah Kabupaten Nias Selatan resmi terbentuk,
8 Kecamatan berada di bawah Kabupaten Nias Selatan dan 14 Kecamatan di bawah
Kabupaten Nias (Induk).
Pada akhir Tahun 2003 dan Tahun 2004, Kabupaten Nias memekarkan desa-desa dan
disusul dengan pemekaran kecamatan-kecamatan yang telah memenuhi persyaratan
sesuai ketentuan. Saat ini Kabupaten Nias telah mencapai 34 Kecamatan.
Setelah pemekaran Kabupaten Nias menjadi Kabupaten Nias dan Nias Selatan kemudian
dilanjutkan dengan usaha pemekaran Nias menjadi Kabupaten Nias Utara, Nias
Barat, dan Kota Madya Gunung Sitoli. Tujuannya mempercepat proses pembangunan di Pulau
Nias. Selain itu, pemekaran juga akan memperbesar ruang berkiprah bagi
generasi penerus. Begitu penjelasan Binahati tentang pemekaran Nias.
Peningkatan Sarana Transportasi Udara dan Laut
Sebelum menjabat sebagai Bupati Nias, frekwensi penerbangan ke Nias sangatlah
minim, bahkan sempat mati suri pada saat krisis moneter. Tetapi itu adalah
cerita masa lalu, kini jadwal penerbangan dari dan ke Nias rutin setiap hari,
bahkan saat ini secara reguler ada 5 (lima) kali penerbangan setiap hari, yaitu
2 (dua) kali sehari Riau Airline dengan pesawat Fokker 50 dan 3 (tiga) kali
sehari Merpati Airlines dengan pesawat CN-230 dengan jurusan Medan -
Gunungsitoli pulang pergi.
Memang bertambahnya frekwensi perbangan ini didorong oleh kegiatan staf-staf BRR
dan NGO pasca gempa yang mondar-mandir ke Nias, namun hal ini tidak terlepas juga
dari peranan pemerintah daerah mengurangi keterisolasian Nias dari
dunia luar.
Hal selanjutnya yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah adalah memperpanjang
landasan Binaka, dari 1.340 meter menjadi 2.400 meter. Perpanjangan landasan ini
tentu sangat ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak, khususnya pelaku bisnis
pariwisata, karena dengan panjang landasan 2.400 meter akan memungkinkan pesawat
berbadan lebar mendarat di Lapangan Terbang Binaka. "Harapan kita kelak
wisatawan mancanegara bisa langsung ke Pulau Nias", ungkap Binahati.
Di samping transportasi udara, pemerintah daerah juga telah menganggarkan dana
sebesar 26 miliar untuk pembelian kapal laut yang melayani rute Nias-Sibolga.
Bila rencana-rencana ini terealisasi maka pembangunan perekenomian di Nias
bisa menggeliat.
Peningkatan kemampuan SDM
Sejak Tahun 2002, Pemerintah Daerah Kabupaten Nias telah mengirim anak-anak Nias
sekolah ke luar daerah. Hasilnya, ada sekitar 75 orang yang sedang menyelesaikan
program S2, termasuk 15 dokter spesialis dan 9 orang magister kedokteran yang
diharapkan dua atau tiga tahun mendatang akan segera kembali untuk mengabdi di
Pulau Nias. Selanjutnya Dalam APBD telah dianggarkan dana pendidikan khusus
untuk program S3 dan peningkatan kemampuan para Dosen IKIP dan STIE.
Selain itu, ada salah satu yang membanggakan Binahati saat ini, yaitu hampir
semua kecamatan di kabupaten Nias telah memiliki Gedung Sekolah Lanjutan Atas.
Kalau dulu lulusan SLTP di beberapa kecamatan harus melanjutkan SLTA di
kecamatan lain, sekarang tidak lagi. Mereka bisa memilih melanjutkan sekolah di
kecamatannya sendiri.
Selain hal diatas, masih banyak lagi kemajuan yang menurut Binahati telah
dilakukan selama menjabat di Nias. Peningkatan ekonomi masyarakat dan pemerataan
menjadi salah satu fokus pemerintah sekarang. PAD (Pendapatan Asli Daerah) Nias
juga meningkat dratis. Tahun 2007, PAD telah mencapai 18 miliar rupiah dan pada
Tahun 2008 ini diperkirakan bisa mencapai sebesar 20 miliar rupiah. Kenaikan PAD
ini sangat besar bila dibandingkan dengan PAD Nias Tahun 2000 yang hanya
mencapai 1.6 miliar rupiah.
Mengatasi Keterisoliran
Keterisoliran Pulau Nias bukan lagi hal yang aneh. Di samping keterisolirannya
dengan pemerintahan pusat, antara desa-desa dalam satu kecamatan pun saling
terisolir, dalam kata lain sarana tranportasi antar desa tidak mendukung.
Binahati sangat menyadari hal ini sehingga dalam masa pemerintahannya, usaha
membuka daerah-daerah yang masih terisolir menjadi prioritas tersendiri.
Menurut Binahati, sudah banyak kecamatan di Nias yang kini telah dilewati oleh
kendaraan roda empat sehingga tinggal 2 kecamatan lagi yang menjadi pekerjaan
rumah pemerintah. Salah satunya adalah Kecamatan Ma'u yang sampai sekarang
belum bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. Ini akan menjadi prioritas
pembangunan selanjutnya sehingga, ke depan, tidak ada satu pun kecamatan di Nias yang
tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor.
Mendorong Swasembada Pangan
Salah satu program pemerintah daerah Nias adalah mengarahkan pembangunan
masyarakat berdasarkan potensi yang dimiliki oleh setiap desa atau setiap
kecamatan. Berdasarkan potensi tersebut, pemerintah akan mengarahkan,
menyediakan sarana, dan mendorong masyarakat untuk mampu berdiri sendiri
sehingga ketergantungan pangan dari daerah luar bisa diminimalkan.
Misalnya, di kecamatan-kecamatan yang berpotensi menghasilkan beras sedang
dibangun proyek irigasi untuk mendukung petani dalam mengelola sawahnya. Setahun
yang lalu pemerintah kabupaten Nias di bawah pimpinan Binahati telah
mencanangkan Nias swasembada beras pada tahun 2011 mendatang. Ini adalah salah
satu ukuran keberhasilan pemerintahannya bila Nias berhasil dalam swasembada
pangan.
D. Sorotan Publik
Beberapa hal yang menjadi sorotan publik selama dia menjabat Bupati tidak luput dari
perbincangan NiasIsland.Com dengan pria yang sedang menyelesaikan Program Pasca
Sarjana Magister Ilmu Pemerintahan ini. Salah satu kelebihan Binahati dan
patut dihargai adalah sikap yang tidak alergi atau tidak menghindar dari
pertanyaan-pertanyaan kritis dan sensitif. Semua dijawabnya dengan lugas, terbuka,
dan tidak ragu-ragu.
Saya Memberikan Kesempatan yang Sama Kepada Semua Pihak
"Selama menjabat sebagai Bupati Nias, saya tidak pernah mengangkat seseorang
pada jabatan tertentu berdasarkan hubungan kekeluargaan. Semua orang saya
berikan kesempatan yang sama", demikian penjelasan Binahati dalam menanggapi
berbagai tudingan yang kerap dialamatkan kepadanya.
"Memang ada tudingan-tudingan bahwa saya mengutamakan keluarga atau saudara saya
dalam pemerintahan. Saya pikir hal itu tidak benar! Pertanyaan saya, apakah
setelah saya menjabat maka semua saudara saya dilarang menduduki jabatan
tertentu? Seharusnya tidak demikian (pertanyaan dijawabnya sendiri). Sepanjang memenuhi persyarat kepegawaian, mereka tidak perlu dilarang. Jangan justru karena saya bupati mereka harus dibuat menderita. Itu bukan memecahkan persoalan, malah bisa menimbulkan persoalan baru", Binahati memberikan argumentasi.
Yang tidak dibenarkan menurut Binahati adalah bila ada saudaranya yang diberikan
suatu jabatan namun tidak memenuhi persyaratan dan kemampuan pada jabatan
tersebut. "Hal seperti ini memang tidak dibenarkan, tetapi kalau mereka memenuhi
syarat baik kemampuan maupun syarat kepegawaian, kenapa tidak? Orang lain juga saya perlakukan sama seperti itu", tegas Binahati.
Binahati kemudian memberikan contoh kasus: "bila ada adik atau saudara saya yang
memiliki Golongan 2 diangkat menjadai camat, jelas itu tidak dibenarkan karena
tidak memenuhi persyaratan (syarat menjadi camat harus Golongan 3, minimal 3c
atau 3d). Tapi kalau golongannya memenuhi persyaratan dan memiliki kemampuan
untuk jabatan itu, kenapa harus disalahkan? Kalau orang lain yang diangkat
kenapa boleh dan tidak dipermasalahkan? Apakah saya harus membuat mereka
(saudara-saudara saya) menderita selama (saya) menjabat? Itu kan tidak fair
namanya".
Walaupun begitu, kepada keluarga sendiri Binahati bersikap tegas untuk menolak
bila ada permintaan yang tidak mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku.
"Memang ada juga di antara keluarga saya, yang mungkin karena ketidaktahuan
mereka, berpikir bahwa karena saya bupati maka saya bisa menyelesaikan segala
persoalan mereka, tanpa melalui prosedur. Padahal setiap persoalan ada aturan
dan prosesnya. Hal seperti ini tentu tidak saya layani", Binahati memberikan
contoh ketegasan dalam menghadapi sanak saudara.
Ogah Bergabung dengan Propinsi Tapanuli
Mengapa Binahati tidak "membawa" Kabupaten Nias bergabung dengan calon Propinsi
Tapanuli seperti "saudaranya" di Kabupaten Nias Selatan? Secara gamblang
dijelaskan berikut ini.
Pertama-tama yang perlu diketahui, menurut Binahati, tidak ada dalam
undang-undang yang bisa memaksa suatu daerah untuk bergabung dengan daerah lain.
Dulu, Nias memang termasuk dalam Keresidenan Tapanuli. Tetapi bukan berarti
seluruh eks-keresidenan harus bargabung dengan calon propinsi tersebut.
Kenyataannya bukan hanya Nias saja yang menolak, tetapi juga Dairi, Tapanuli
Selatan, dan banyak kabupaten lain dengan alasannya masing-masing.
Kedua, letak Pulau Nias terpisah dengan daratan Sumatera, budayanya juga
berbeda.
Ketiga, kita tidak mau menjadi beban, karena tujuan pemekaran adalah
mengejar ketertinggalan. Ibaratnya, saudara-saudara kita di Tapanuli sudah
berada di tangga pesawat, kita masih megap-megap di landasan. Kalau kita
bergabung, kita akan menjadi beban bagi mereka.
Kegiatan Prostitusi Sulit Dibendung
Binahati tidak membantah bahwa, seiring dengan semakin banyaknya pendatang yang
masuk pasca gempa, kegiatan prostitusi di Nias semakin merebak, khususnya di
Kota Gunung Sitoli. "Saya harus akui bahwa pada masa BRR di Nias, peningkatan
kegiatan prostitusi semakin nyata. Walaupun hampir setiap minggu saya
perintahkan aparat, bekerja sama dengan kepolisian, melakukan razia, namun
kegiatan tersebut tetap marak", ungkap Binahati.
Pemberantasan prostitusi mengalami banyak kendala disebabkan berbagai faktor,
antara lain, adanya pembackingan oleh oknum pegawai negeri atau aparat
kemanan sendiri. Namun, menurut Binahati, pemerintah tidak akan gentar
memberantasnya sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya, aktifitas prostitusi di
Nias terus berkembang. "Kegiatan pelacuran sejak dulu hingga sekarang sulit
diberantas. Hari ini kita pulangkan mereka, bahkan diberikan ongkos pulang
sampai ke Sibolga (karena sebagian pekerja seks komersial berasal dari luar
Pulau Nias), besok mereka balik lagi", Binahati memberi alasan.
Pemerintah Kabupaten Nias sedang berusaha membuat rancangan PERDA untuk
menghambat perkembangan prostitusi ini. "Memang sampai sekarang belum ada acuan
untuk melarang orang datang ke Nias. Kita sukar mendeteksi tujuan setiap orang
yang datang ke Nias. Tidak ada juga aturannya untuk menanyakan kepada setiap
orang yang datang: mau ngapain kamu ke sini?", tegas Binahati.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan Binahati, baik di Jakarta maupun di
kota-kota besar lain, kegiatan prostitusi memang sulit dibendung. Karena itu,
maka wajar bila ada beberapa pihak yang mengusulkan untuk melokalisir saja tempat
prostitusi ini supaya tidak bercampur dengan kehidupan masyarakat umum.
Lokalisasi mungkin salah satu alternatif untuk menjauhkannya dari tengah-tengah
masyarakat. Kalau solusi ini yang terbaik, maka lokasinya pun harus dilokalisir
di salah pulau terpencil, misalnya minimal 10 km dari daratan. Di lokasi
tersebut harus ada penjagaan yang ketat supaya yang datang tidak semua orang,
misalnya anak-anak dilarang masuk
"Namun untuk merealisasikan ini tidak gampang, perlu ada persetujuan DPRD,
tokoh-tokoh masyarakat, dan tokoh-tokoh agama", ungkap Binahati pula.
Selain itu, perlu ada penyuluhan, semacam pendidikan, kepada generasi muda Nias supaya jangan sampai terjerumus dalam kegiatan prostitusi. Jika
sempat terjerat perbuatan ini, disamping sebagai dosa, hal ini akan membuat masa
depan mereka sia-sia. "Tokoh-tokoh agama juga telah dilibatkan dalam memberikan
ceramah-ceramah keagamaan", ujar Binahati.
Harga Hasil Pertanian dan Perkebunan Rakyat yang Masih Tergolong Murah
Salah satu kendala yang dihadapi para petani di Nias adalah rendahnya harga
hasil pertanian dan perkebunan rakyat. Hal ini disebabkan, antara lain, sistem
pengolahan hasil pertanian dan perkebunan yang masih tradisional.
Selain itu, petani juga mengalami kesulitan untuk membawa hasil pertaniannya ke
kota karena tidak didukung oleh infrastruktur transportasi yang memadai. Karena
itu, mereka sangat tergantung kepada tengkulak-tengkulak yang mengambil langsung
di tempat dengan harga yang jauh di bawah harga pasar.
Cara lain yang biasanya dilakukan tengkulak untuk menekan harga pembelian hasil
perkebunan (misalnya karet) dari masyarakat adalah dengan memberi pinjaman uang
kepada petani. Pembayarannya dilakukan dengan penjualan hasil perkebunan dengan
harga yang kemudian "secara bebas" ditentukan oleh pemberi pinjaman (tengkulak).
Untuk mengatasi "permainan" tengkulak ini, pemerintah Binahati telah melakukan
berbagai upaya, misalnya memfasilitasi masyarakat dalam pembentukan koperasi.
Tetapi hal ini kurang berhasil mengingat banyak pengurus koperasi-koperasi
tersebut tidak bekerja secara profesional. Malah ada di antara mereka yang
tega-teganya melarikan uang anggota yang telah terkumpul. Akhirnya masyarakat
menjadi apatis dan tidak percaya lagi dengan yang namanya koperasi.
"Mengingat hal ini, pemerintah daerah dengan bantuan pemerintah pusat mencoba
memberikan pinjaman langsung tanpa bunga kepada masyarakat yang membutuhkan
modal", Binahati menjelaskan upaya pemerintahnya dalam mengatasi hal di atas.
Penguasaan Tanah Negara yang Tidak Jelas
Penguasaan tanah negara yang tidak jelas oleh kelompok tertentu atau dalam
istilah Binahati "Siluman" juga terjadi di Nias. Misalnya pengelolaan Perkebunan
Kelapa di Toyolawa, Kecamatan Lahewa, yang sudah puluhan tahun dikuasai oleh CV
tertentu dan tidak terdaftar di Departemen Pertanian di Jakarta maupun di salah
satu instansi di Sumatera Utara. Hasilnya pun sama sekali tidak diketahui kemana
perginya. "Konstribusinya sama sekali tidak ada bagi pembangunan daerah Nias
sehingga saya menyebutnya siluman", kata Binahati.
Kasus seperti perkebunan Toyolawa ini masih banyak di Nias. "Oleh sebab itu,
pemerintah daerah telah meminta kepada pemerintah pusat agar Hak Guna Usaha
kepada CV tersebut dibatalkan dan diserahkan kepada pemerintah daerah", ungkap
Binahati.
Pemerintah Harus Siap Meneruskan Pembangunan yang Telah Dilakukan BRR
Sebagaimana telah diberitakan di berbagai media masa lokal maupun nasional,
tugas-tugas BRR di Nias akan berakhir pada Bulan April Tahun 2009. Menurut
ketentuan Undang-Undang, pada saat tersebut semua aset BRR akan diserahkan
kepada Pemerintah Daerah. Apakah Pemerintah Kabupaten Nias siap menerima dan
seterusnya mengelola aset-ase tersebut? Ini tentu menjadi tantangan tersendiri
bagi pemerintah kabupaten.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Binahati mengatakan bahwa Pemerintah Daerah,
mau atau tidak mau, siap atau tidak siap, harus mau dan siap melanjutkan dan memelihara
pembangunan yang telah dilakukan oleh BRR. Hal ini pun telah diantisipasi dengan
berbagi persiapan, antara lain pada tahun anggaran 2008 ini pemerintah telah
menganggarkan dana untuk pemeliharaan gedung-gedung dan jalan-jalan yang telah
dibangun oleh BRR sehingga aset-aset yang telah ditinggalkan akan terus
bermanfaat bagi masyarakat Nias.
"Jawaban ini moga-moga memberi keyakinan kepada pihak-pihak yang meragukan
kesiapan pemerintah daerah dalam meneruskan program BRR di Nias", harap
Binahati.
Wajah Kota Gunung Sitoli yang Belum "Cantik"
Binahati membenarkan bahwa Kota Gunung Sitoli sebagai Ibukota Nias masih jauh
dari keindahan, kalau tidak boleh disebut "semerawut". Usaha mempercantik kota dengan
taman kotanya masih jauh dari harapan, sehingga orang yang datang di Nias tidak
bisa dipersalahkan bila memberi kesan bahwa yang menarik di Nias adalah bukan kecantikan atau
keindahan kota atau desanya melainkan
karena alamnya saja yang masih "perawan".
Hal ini menjadi pemikiran tersendiri bagi Binahati untuk mencoba menata dan
merapikan Kabupaten Nias, khususnya Kota Gunung Sitoli sebagai pintu gerbang
utama Pulau Nias.
E. Kegalauan Hati Seorang Bupati
"Sebagian orang Nias masih sulit bersatu dan mudah diintervensi oleh pihak
luar", demikian otokritik Binahati terhadap Ono Niha, kaumnya sendiri.
Kalau diperhatikan (misalnya) dengan orang Tapanuli, rasa persaudaraan dan
persatuan mereka sangat kuat dan sulit diintervensi oleh pihak lain. Binahati
sempat menceritakan pengalamannya saat diajak mengikuti suatu pertemuan orang
Tapanuli. "Dalam pertemuan itu mereka berdebat sangat sengit, bahkan saling
melempar kursi. Tetapi ketika orang lain mulai mengintervensi, mereka akan cepat
bersatu," kenang Binahati.
Hal seperti ini belum dimiliki oleh Ono Niha sehingga menjadi salah satu
kegalauan hati Binahati selama menjadi orang nomor satu di Kabupaten Nias.
Bahkan, berdasarkan pengalamannya, tidak sedikit orang Nias yang tega
mencelakakan sesama orang Nias dengan meminjam tangan-tangan pihak lain.
Binahati juga menyinggung rasa persatuan di kalangan mahasiswa Nias yang ada di
perantauan. Kebersamaan mahasiwa Nias tidak jarang yang bisa diintervensi dengan
gampang oleh pihak luar sehingga tujuan perjuangan mereka menjadi buyar. Masih
ada saja sebagian oknum yang tega mengkhianati perjuangan bersama demi
kepentingan peribadinya sendiri.
Binahati kemudian memberikan contoh proses pemekaran Nias. Dalam perjuangan
Pemekaran tersebut masih ada saja oknum-oknum, khususnya di Medan, yang tidak
mendukung pemekaran Nias menjadi 2 kabupaten dan 1 kota. "Mereka lebih
memilih bergabung dengan Propinsi Tapanuli dibandingkan dengan berupaya
mempersiapkan Nias dan Nias Selatan menjadi satu propinsi", Binahati mengakhiri
kegalauan hatinya sekaligus mengakhiri pula perbincangan dengan NiasIsland.Com.
(yth & apl)
Biodata |
|
Nama:
|
Binahati B. Baeha, SH |
Tempat/ Tanggal Lahir: |
Lahewa, 08 Desember 1949 |
Agama: |
Katolik |
Istri:
|
Lenny Trisnadi
1972-1989 Finance Manager PT. Astra
International Inc.
1989-2001
Auditor & Konsultan Finance, Perpajakan, Accounting, dan Business
Mgmt Advisory di berbagai perusahaan di Jakarta
2001- Ketua Tim
Penggerak PKK Kabupaten Nias
|
Anak: |
1.
Melvin Meziwa Ononama Baeha ST MengSc (L)
1984-1990 SD Sandika Kepu
1990-1993 SMP Kolese Kanisius Menteng, Jakarta
1993-1996 SMA Kolese Kanisius Menteng, Jakarta
1996-2001 S1 Teknik Sipil, Universitas Indonesia, Jakarta
2002-2003 S2 University of New South Wales (UNSW) Sydney, Majoring in
Master of Engineering Science in Structure
2.
Marissa Stephanie Baeha SIP (P)
1991-1995 SD Sandika Kepu
1995-1998 SMP Santa Ursula, Jakarta
1998-2001 SMA Santa Ursula, Jakarta
2001-2005 S1 FISIP, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
2008-2009 S2 University of New South Wales (UNSW) Sydney, Majoring in
Master of International Social Development
|
Pendidikan
Formal: |
1956-1962
SG Negeri, Lahewa
1962-1965
SMP Katholik Bintang Laut,
Teluk Dalam
1965-1966
SMA Katholik “BTB”,
Balige
1966-1968
SMA Taman Siswa,
Pematang
Siantar
1969-1979
Universitas Tujuh Belas
Agustus (Fakultas
Hukum),
Jakarta
Saat ini sedang tengah menyelesaikan
Tugas Akhir (Thesis)
pada Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Pemerintahan
(kerjasama UNPAD dengan UNJANI
Bandung)
|
Pelatihan: |
Dalam Negeri
1982 LATSAR HANSIP, Jakarta
1983 SEPALA DEPDAGRI di DIKLATWIL, Bandung
1985
LOKAKARYA DIKLAT DEPDAGRI
1986 SUSMINUD DEPDAGRI
1992 SEPADYA DEPDAGRI di DIKLATWIL, Yogyakarta
1996
TARPADNAS DEPDAGRI
Luar
Negeri
1996 Studi Perbandingan tentang Manajemen Pemerintahan dan Pertambangan
di Kanada
|
Organisasi: |
1972-1974 Ketua
Umum Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UNTAG Jakarta
1973-1975 Ketua I Ikatan Mahasiswa Fakultas Hukum UNTAG Jakarta
1973-1975 Ketua
Dewan Mahasiswa UNTAG Jakarta
1983-1985 Ketua III IKMN (Ikatan Keluarga Masyarakat Nias) Jakarta
dan Sekitarnya
1990-1995 Sekretaris Sub Unit KORPRI Ditjen PUOD Depdagri
Sekarang Ketua Umum KONI Kabupaten Nias
|
Riwayat
Pekerjaan: |
1984-1989 Kasubbag Surat
Menyurat pada Badan Diklat, Departemen Dalam Negeri
1990-1995 Kasubbag Peraturan Perundang-undangan dan Dokumentasi pada Bagian
Perencanaan Setditjen PUOD Depdagri
1995-1996 Pelaksana Tugas Kepala Bagian Perencanaan
Sekretariat Ditjen PUOD Depdagri.
1996-1998 Kepala Bagian Tata Usaha pada Sekretariat Ditjen PUOD Depdagri
1998-2000 Kepala Sub Direktorat Pembinaan Pengelolaan Barang
Daerah Direktorat Keuangan Daerah Ditjen PUOD Depdagri
2000-2001 Kepala Sub Direktorat Asosiasi Pemerintah Daerah
pada Direktorat Umum Pemerintahan Ditjen PUMDA Depdagri
2001- Bupati Nias |
Tanda Jasa dan Penghargaan: |
- SATYA LENCANA KARYA SATYA 30 TAHUN dari
Presiden RI
- SATYA LENCANA KARYA SATYA 20 TAHUN dari Presiden RI
- SATYA LENCANA KEBAKTIAN SOSIAL dari Presiden RI
- THE BEST PEOPLE ASEAN Tahun 2003
- PEMBINA OLAHRAGA dari Gubernur Sumut
- MANGGALA BAKTI HUSADA dari Menteri Kesehatan RI Tahun 2007
|
Catatan Lain: |
1989 Memimpin Tim Kesenian
Nias pada Kongres Nasional Gapensi di Palembang
1990 Memimpin Tim Kesenian Nias pada Indo Tourism di Jakarta
1993 Peserta Delegasi Sumut pada Pameran Pariwisata di belanda, Belgia,
dan Perncis
1994
Memimpin Tim Kesenian
Nias Mewakili Sumut pada Tong-tong Fair di Belanda
2001 Ketua Umum Panitia
Perayaan Natal Oikumene Nias
2002 Team Manager Nias pada Pekan Olahraga Sumut di Medan
2004 Studi Banding ke Hongkong dan Beijing
2004 Memimpin Studi Banding PEMDA Nias ke Bunaken Sulawesi Utara
2005 Penyalur Bantuan Media Group di Nias pada Bencana Tsunami dan Gempa
Nias Maret 2005
2005 Ketua Panitia Festival Anak Nias
2005 Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Oikumene Nias
2005 Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nias dan Nias Selatan bersama
Presiden RI |
|
|
Other Images |
|
|
|
|
|
No |
Resp-Time |
Resp-by |
Address |
Email |
IP |
|
6. |
Mon, 24 November 2008 18:38:26 |
boroexlazarus.buulolo |
batusalawa city-south nias island |
boroexlazarus.buulolo@yahoo.co |
202.123.238.58 |
Luar biasa sekali...............!!!!!!!!!! Saya sebagai Putra Nias bangga dengan munculnya seorang "Putra asli daerah Nias" dimana dalam profilnya memiliki millyaran pengetahuan dan pengalaman yang luar biasa........
Aneh.......memang aneh........... Saya memiliki ribuan pertanyaan.........???? Kenapa demontrasi terjadi pada masa kepemimpinan Bapak Bupati yang terhormat......????? Bukankah seperti profil yang dimilki Bapak Bupati dapat mencari solusi agar Nias menuju sejahtera...........?????
Masyarakat Nias itu, rakyat haus butuh air dan rakyat lapar butuh makanan. Masyarakat jelata butuh orang yang prestasi dalam membantu rakyat keluar dari kemiskinan.
Jangan hanya tinggal goresan Bapak Bupati yang terhormat saja tersohor tapi rakyat Nias menitip ribuan harapan agar rakyat bisa keluar dari kemiskinan.
Dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki saya mengharapkan agar kita membangun Nias yang pro Rakyat biar rakyat sejahtera dan makmur,,,,,,,,,,,,, Jangan Pro "KANTONGKU" dan KRONIKU
|
|
7. |
Mon, 24 November 2008 23:04:37 |
Ga'atalu XL-Gone |
Siforoasi |
Manawa_dano@yahoo.com |
125.160.199.46 |
Saya menghormati penuturan seorang Bupati kepada tim redaksi NIC, walaupun kebenarannya ada di mata hati rakyatnya sendiri.
Kebesaran seorang tokoh dilihat dari ide, kemampuan dan hasil kerjanya (prestasinya)
Menurut hemat saya, kita dapat menilai kebenaran Penuturan Pak Binahati diatas dengan pertanyaan yakni :
1. Ide-ide apa saja yang pernah dimunculkannya (bisa dilihat dari VISI-MISI waktu kampanye dulu atau kebijakan-kebijakannya)
2. Bagaimana kemampuan Pak Binahati dalam mewujudkan visi-misinya ? Hal ini meliputi profesionalisme, disiplin, kinerja, kualitas pelayanan dll baik pribadi Pak Bupati maupun bawahannya yakni aparat pemda di dinas-dinas / kantor pemerintahan yang berada dalam kendali Pak Binahati sebagai Bupati.
3. Hasil apa yang telah dicapai oleh Pak Bupati setelah ia memimpin hampir 10 tahun ? Bandingkan tentang 'hasil' tersebut tanpa BRR/NGO atau lembaga bantuan lainnya kemudian apakah Nias berubah oleh Pak Binahati atau lembaga donor ?
"Jangan jawab kepada saya, jangan jawab dalam ruang ini sebab itu tidak penting" tapi beri jawaban pada pertanyaan hati nurani saudara sendiri. Kalau benar apa yang dituturkan oleh Pak Binahati maka saudara harus mengakuinya dan hormatilah ia sebagai pemimpin yang baik tapi jika secara jujur dan objektif saudara mempunyai penilaian lain dari apa yang dituturkan maka sebaiknya saudara berikan masukkan dan komentar dengan etika komunikasi yang santun. Menegur tidak harus dengan mencaci, mengingatkan tidak selalu dengan menghina. Jadilah Penilai yang Budiman dan bijaksana. Tuhan Memberkati
Terimakasih atas penjelasan Pak Bupati dan kiranya komunikasi seperti ini perlu dilanjutkan (kalau bisa up to date), semoga Nias semakin maju dan NIC bisa menjadi media yang independent, lugas dan terpercaya.
Terimakasih, Ya'ahowu
|
|
9. |
Tue, 25 November 2008 09:33:58 |
Anton |
Bekasi |
anton_rft@yahoo.com |
125.160.225.177 |
Bapak Bupati Yth,
Saya sering mendengar cerita tentang bapak, baik sebelum dan setelah menjabat bupati.
Dari profil atau biografi yang bapak sampaikan memang tergambar mengenai
kelebihan atau prestasi yg bapak telah capai.
Sesaat saya berpikir ini adalah orang hebat, segudang prestasi, banyak jasanya, piawai dalam politik, dalam membangun opini, dll.
Kita sadari atau tidak kita sadari, pak Bupati Binahati B. Baeha adalah kekuatan tunggal yg ada di Nias saat ini. Dia memiliki kekayaan, pengaruh, kekuasaan, dan sebagainya untuk melanggengkan kekuasaannya di Nias.
Sehingga saya mengambil kesimpulan : suka atau tidak suka, beliau akan menjadi Walikota Nias Pertama.
Terima kasih.
|
|
11. |
Tue, 25 November 2008 12:40:40 |
Yustitus Zagoto |
Lemhannas RI |
yustitus_z@yahoo.co.id |
203.130.231.202 |
Mungkin ada baiknya dan berguna atas resp. kese-kese ini guna perbaikan kedepan tetapi ber usahalah berbahasa sopan dan santun, kata-katanya tidak menyinggung perasaan tetapi bersifat membangun sekalipun pada akhirnya bermuara pada pencapaian tujuan dan yang dimaksudkan Hulo manga mao nihene jinga, mari selamat mencoba seperti contoh : " Ayo cepat jangan lambat, maju terus pantang mundur selamat berjuang, dan bekerja Ya'ahowu ndaugo talifuso".
|
|
12. |
Thu, 27 November 2008 16:05:57 |
David Zega |
Gunungsitoli |
david.zega@yahoo.com |
202.123.238.58 |
Saya sangat salut dengan tanggapan kawan-kawan tentang kepemimpinan bapak bupati Nias, marilah berjuang, berdoa supaya Nias ini menjadi Nusa Indah Andalan Sumatera bahkan andalan Indonesia.
Sebenarnya pemekaran yang dilakukan oleh bapak Binahati akhir-akhir ini adalah perjuangan yang luar biasa, akan tetapi sudahkah beliau pikirkan bahwa masyarakat Nias setelah dimekarkan makin menuju kemiskinan? ini hanya prediksi saya. Mengapa demikian? karena dasar pemikiran tentang pemekaran ini adalah adanya kepentingan politik Binahati karena tidak punya lagi kesempatan untuk jadi Bupati, jadi kalau sudah mekar maka membuka kesempatan yang baru bagi beliau. Masyarakat Nias, jangan bangga dengan pemekaran ini karena para pimpinan daerah belum pernah memikirkan apa yang menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dapat mendukung pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Mereka hanya berharap bahwa ada supply dana dari pusat. Jangan salah bahwa dengan berjalannya otonomi daerah maka tidak sepenuhnya pusat back up segala pembangunan. Aceh menghendaki mereka satu negara karena mereka mampu berdikari karena hasil alamnya. Nias mengandalkan apa?. Saya hanya membuka wacana bagi kita untuk memikirkan Nias ini. Saohagolo.
|
|
13. |
Fri, 05 December 2008 09:49:33 |
ADIL EMANUEL WARUWU |
Heinrich-Heine-str.430 D-72461 Albstadt |
adil.waruwu@pem-consult.de |
125.165.57.144 |
Mengkritik itu adalah sesuatu hal yang dinilai perlu untuk diperbaiki, dipertimbangkan ataupun dilengkapi, mungkin karena alasan-alasan tertentu. jadi wajar jika putra/i Nias yang peduli akan daerahnya sendiri memberikan berbagai argumentasi yang variabel ... tetapi perlu diingat, kritikan itu harus menghindari yang dapat memicu adrenalin yang lain untuk brbuat chaos dan cenderung anarkis ....
Dalam menyikapi kritikan, tentu kita harus siap dengan berbesar hati dan menterjemahkanya secara positif. mari kita tetap mendukukung siapapun yang memimpin daerah kita saat ini dan kedepan dan kita berperan jangan hanya sebagai penonton tetapi menjadi pelakon untuk daerah kita sendiri demi daerah kita pulau nias.
Apapun yang dilakukan oleh eksekutif tentu selalu berkoordinasi dengan legislatif yang berperan langsung sebagai wakil kita dalam mengontrol setiap kebijakan yang diambil oleh eksekutif.
Yang menjadi pertanyaan ? apakah wakil rakyat kita mampu berperan secara tegas,lugas,transparan.....!! dalam melakukan kontrol? atau wakil kita hanya sekedar numpang lewat atau menjadi sesuatu kelompok orang-orang yang ikut menggerogoti???
Terima kasih/ Mohon tanggapan.
ADIL EMANUEL WARUWU/ Heinrich-Heine-str.430 D-72461 Albstadt Frankfurt
|
|
14. |
Fri, 02 January 2009 17:42:13 |
BUALA BAEHA |
DUMAI |
BUALA1309@YAHOO.COM |
222.124.135.40 |
Hi BBB,
Hak anda untuk menulis diri anda menurut Pendapat anda. Tetapi seseorag dapat dilukiskan dari 3 aspek: Menurut Tuhan, Menurut diri sendiri dan menurut orang lain. Yang anda tulis adalah ANDA menurut diri ANDA. Apakah demikian menurut Tuhan dan Menurut orang lain? Mudah-mudahan YA. Untuk itu jawablah pertanyaan dibawah ini:
1. Apakah anda pernah jadi MALING atau istilah halusnya KORUPSI? Jawab yang jujur, apakah ada hak-hak orang miskin yang anda ambil dari sektor pendidikan, kesehatan, pembangunan jalan, dana jaringan pengaman sosial, bantuan bencana gempa dll?
2. Apakah anda pernah memindahkan pegawai ke tempat yang SANGAT JAUH hanya karena tidak sejalan dengan politik anda? Akibatnya mereka pisah dengan anak dan isteinya.
3. Apakah anda pernah menyogok kejaksanaan, Mantan Gubernur Pardede dll agar kasus anda dipeti -es kan?
4. Apakah pernah meminta 10 - 20% dari pemborong?
5. Pernah kah anda mengangkat seseorang sebagai pejabat meskipun tidak kapabel (Guru menjadi Camat) hanya karena adik kandung anda sendiri?
Kalau jawab anda TIDAK, maka lukisan anda mengenai diri anda adalah sama seperti yang TUHAN tahu. SAYA AKAN MENJADI ORANG PERTAMA YANG PROTES KALAU ANDA MASUK BUI oleh KPK dalam beberapa waktu mendatang.
Kalau jawab jujur anda sebaliknya, makan KASIHAN HIDUP ANDA. TELAH MENYIANYIAKAN KESEMPATAN DARI TUHAN. Tentu anda akan jadi masuk bui, harta anda akan disita dan isteri anda jadi kehilangan suami, anak2 pun akan malu. Tetapi mereka masih akan mewah karena sebagian simpanan anda atas nama keluarga anda di Jakarta.
SEMOGA JAWABAN JUJUR ANDA adalah "TIDAK" terhadap semua pertanyaan diatas.
|
|
15. |
Sat, 03 January 2009 09:52:58 |
kaum tertindas |
Medan |
kandas@yahoo.com |
125.162.40.188 |
Selamat Tahun Baru kepada bapak Bupati Nias & Keluarga.
Pak minta tolong kepada Bapak agar jgn melakukan Mutasi lagi menjelang penunjukan Plt Bupati Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli.
Beberapa yg menjadi korban Bapak di Nias Barat adalah sebagian besar berprofesi sebagai guru, kasihan mereka kalau digiring-giring hanya untuk kepentingan politikSesaat.
Kepada pak Bupati Nias kami harapkan :
1. Tertibkan segera calo-calo mutasi yg berkeliaran di Nias.
2. Jangan digiring PNS di Nias untuk berpolitik praktis
Saya adalah seorang mahasiswa Nias Barat di Medan dan kebetulan orang tua saya adalah seorang guru SMA di Nias Barat, dipindahkan secara mendadak pasca PILGUBSUoleh Bupati Nias, atas saran & petunjuk dari seorang "agen mutasi kondang".
Kami sekeluarga telah memaafkan Bapak, semoga Tuhan memberi bapak umur yg panjang dan kesehatan.
|
|
16. |
Thu, 22 January 2009 10:05:52 |
emen |
gresik Jatim |
oryjo@yahoo.co.id |
125.164.73.61 |
Bapak Bupati Yth:
Saya salut dengan paparan bpk diatas bagai cerita cerpen bersambung yang sangat menarik. Tapi tu kan hanya tulisan tok yang dirangkai dengan kata kata yang menarik agar yang membaca terbuai/terhanyut agar menjadi rasa simpati kpd bpk gitu kan arahnya??? Tapi Nias sampai kini kog jalan ditempat aja jauh ketinggalan dari daerah lain sementara para pejabatnya sangat wah..... makmur deh !!! Kesuksesan diukur dari hasil nyata pembangunan daerah tp dimata orang lain lho? bukan versi bapak ! Dan juga dari fakta yg dirasakan masyarakat NIas sendiri apa sdh terentas dari lembah keterpurukan sosial / belum? Nias sampai sekarang masih terbelakang kumuh melarat masih banyak yang makan beras raskin , pa tu tanda kesuksesan? Hanya hati nurani saja yang dapat menjawab dan TUHAN YESUS yang dapat melihat tingkah laku manusia selama didunia ini sebelum DIA mengambil kita sebagai MILIKNYA ( sesuai dengan dosa2 yang kita lakukan selama kita hidup ) jadi selagi kita masih bisa berbuat yang tebaik didunia ini ( disekitar kita ) dan membuat DIA tersenyum marilah kita lakukan untuk kemajuan daerah nias. Maaf saya bukan pendeta atau pastor atau yang lainnya, saya hanya seorang buruh yang bekerja di tanah jawa karena dinias gak ada kerjaan yang bisa menampung banyak tng kerja ( yang banyak pegawai negeri yang gajinya diambil dari APBD/APBN brarti termasuk pajak rakyat ) Semoga Tuhan Memberkati Kerja Bapak Bupati.
|
|
17. |
Wed, 11 February 2009 20:01:05 |
afokho |
kabanjahe |
emangulo@yahoo.co.id |
125.161.85.168 |
Bapak Bupati Yth:
saya sebagai orang nias bangga terhadap bapak,tapi sayangnya kok sampai sekarang nias ngk berubah yang berubahnya saling menjatuhkan satu sama lain ini benar2 di pertmbangkan pak......?????
Karena seorang pemimpin itu dia yang membawa masyarakat ke depan bukan untuk korupsi menjatuhkan orang lain.
Yaahowu..........smg bapak di berkati Tuhan Amin
|
|
18. |
Mon, 23 February 2009 12:27:58 |
Onibe Lase |
Lahewa - Nias |
onibelase_onibe@yahoo.com |
202.123.238.82 |
Bapak bupati dan Talifuso fefu yang terhormat,
1. Bapak Binahati Baeha adalah Bupati Nias, Beliau merupakan gambaran masyarakat nias terhadap daerah lain. Kalau beliau di cap korupsi maka orang nias terikut korupsi juga. aduh..... aku sedih dan malu sebagai orang nias. Tolong dong di jaga citra orang nias itu pak.
2. Sudah lumrah kalau seorang pemimpin selalu di sorotin tetapi kenapa pak Binahati Baeha kebanyakan dapat sorotan negatif ya ???????
3. Kita sebagai orang nias seharusnya mensupport beliau melalui ide dan kontribusi lainnya sebagai tanda bahwa kita adalah merupakan bagian dari Tugasnya (Tugas Orang Nias)
4. Marilah kita sesekali menanyakan pada diri kita juga bahwa seberapa sering kita berkontribusi positif untuk pemerintah nias kita.
5. Pertanyaan buat kita semua, Seandainya saya bupati nias apa yang seharusnya saya perbuat untuk negara, nias, keluarga dan diri saya ?
Yaahowu.......... majulah terus masyarakat nias dengan berkontribusi secara positif...!
|
|
23. |
Sun, 22 March 2009 20:49:20 |
Victor bll |
Teluk dalam km 3 |
Victor@yahoo.com |
124.195.65.19 |
Salut dgn pak bupati atas prestasinya. Sedikit masukan pak atas majunya nias. Saya mau mengambil cth: negara jepang. Pada waktu kota hirosima dibom, jepang menyerah kepada sekutu. Maka sangat menyedikan. Tapi dlm pembangunan kepala rakyatnya lebih mengutamakan pembangunan rakyatnya. Setelah rakyat makmur, baru dibangun istana. Apagunanya membangun istana sedangkan rakyatnya menderita. Klu soal Tuhan yg mengariskan kehidupan, itu tergantung bahagiakah anda dlm hidupmu. Krn pada waktu mati tak ada yg dibawa
|
|
26. |
Fri, 27 March 2009 13:11:23 |
Jonathan |
Batam |
gea.ononiha@yahoo.com |
222.124.9.194 |
Semua komentar yang masuk, mengkritik pa' Baeha, apa jawabanmu bapak...?
Semuanya tidak ada yang menilai bapak berhasil....membangun Nias.
Karena yang membangun Nias BRR & NGO
Terimakasih
|
|
27. |
Sat, 04 April 2009 16:22:06 |
Zalren |
Medan |
Zal@Yahoo.co.id |
118.98.177.84 |
Saat itu ketika aku jatuh miskin dan tidak berdaya orang memandangku sebelah mata, dan ketika aku berhasil semua menjadi sahabat dan teman yang baik.
dan
ketika aku bekerja sebagai karyawan, maka teman-temanku sayang padaku tetapi ketika aku menjadi pimpinan mereka, mereka malah menjauhi aku.
Menjadi pimpinan saudara-saudara tidaklah mudah, menjadi Bupati Nias bukanlah hal yang gampang dengan segudang tanggung jawab. Meningkatkan kesejahteraan rakyat rakyat Nias tidak seperti meningkatkan kesejahteraan satu keluarga. Seorang kepala keluarga belum tentu dia sukses mensejahterahkan keluarganya, Seorang pimpinan harus memandang secara global tentang peningkatan perekonomian masyarakat.
Kita selaku masyarakat Nias sudah terbiasa menyepelehkan Pimpinan kita, bukankah dia yang menjadi utusan kita dalam pemerintahan sampai dipusat?, kenapa kita selalu mencari kelemahannya, apakah dia begitu jahat dimata kita, apakah dia betul-betul menghancurkan rakyatnya sendiri?. Tolong.......... kita jangan terlalu maju untuk mengambil simpulan yang tiada berdasar.
Apakah anda merasa bahwa kepemimpinan Bapak Binahati salah, karena ia dalam pandang kita tidak adil. Ia banyak mengangkat keluarganya menjadi pegawai, ia meningkatkan pembangunan di arah utara, Ia mengangkat saudaranya menjadi pejabat. Apakah itu salah dan memang sudah ada ketentuan bahwa itu melangggar hukum.
Apa maksud kita, apakah harus orang lain yang mesti dia angkat. Saudara-saudara responden. Bandingkan kalau famili atau keluarga anda jadi pejabat. Apakah anda tidak meminta bagian dari ketenarannya. Ayo.... jawab dengan jujur dan jangan munafik.
Didunia ini, di Indonesia ini, di Sumatera Utara ini, rata-rata seperti itu. Salahkah...... itu namanya politik. Kita jangan mengkritik orang kita, cobalah kritik kepemimpinan di Sumatera Utara ini, di Indonesia ini. Kita jangan hanya kuat dikandang dan menendang kawan sendiri. untuk itu marilah kita renungkan kalimat dibawah ini:
1. Apa yang sudah anda perbuat untuk Niasmu.
2. Jangan tuntut apa apa dari daerah asalmu (Nias), tapi berikan tanpa pamrih apa yang bisa anda sumbangkan dalam membangun dan meningkatkan ekonomi masyarakat Nias.
3. Mencari solusi lebih baik dari pada mengkritik
4. Siapapun pimpinan, itu sudah diberkati Tuhan, anda tidak berhak menuduh apa lagi memvonis, jika ia salah doakanlah dia dan Tuhan akan mendengarnya.
5. Mari bersatu untuk membangun Nias.
"Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh" dan "Menepuk air didulang terpecik muka sendiri" pikirlah itu.
|
|
28. |
Sun, 03 May 2009 22:02:53 |
joni idarman harefa |
lahewa |
jhon_h24@yahoo.co.id |
118.96.192.127 |
Selamat ya pak atas kesuksesan yang sangat luar biasa sehingga menjadi orang nomor 1 di tanah kita tercinta nias. semoga tuhan memberkati...........
|
|
29. |
Wed, 06 May 2009 13:52:57 |
Immanuel zebua |
jakarta |
zeb_jagung@yahoo.com |
125.161.248.19 |
Saya sangat terharu dan bangga setelah membaca perjalanan hidup bupati Nias, Binahati Bernandus Baeha.
Sekian tahun menjabat Bupati Nias, beliau telah banyak berbuat, antara lain :
1. Menempatkan perangkat kerja (pejabat) pada tempatnya
2. Berhasil mengurangi tindakan korupsi keuangan daerah
3. Berhasil mengurangi tindakan nepotisme
4. Membangun Rumah Sakit setaraf Internasional
5. Pengelolaan keuangan daerah sangat baik ( sesuai laporan BPK )
6. Menyertakan Modal ke Riau Airlines ( Nias punya gengsi )
7. Satu2 nya di Indonesia suami-istri beda Parpol ( bhineka tunggal Ika)
Mari dukung terus !!!
|
|
30. |
Mon, 21 September 2009 18:29:17 |
sotiaman T |
Jakarta |
tafonao.tian@yahoo.com |
125.161.39.149 |
Yahowu........................................!
Dear bpk Binahati B. Baeha,
I´m very proud of you and your story sounds very exciting......... and I just say Wow.... its brilliant...... and I hope that I´m going to be like that someday. by the way, I have the defenition about the leader ----- ¨A LEADER IS ONE WHO KNOWS THE WAY, GOES THE WAY AND SHOWS THE WAY..¨ according to me, the above expression is very suitable for you because you have done everything pretty well ( your duty is running well )..
But recently, I heard many worst statements or comments that Nias´government is not so good or it´s not promising so far...... is it?????????????
Dear pak Binahati B. Baeha
I hope that your job challenging would be able to overcome by you as soon as possible so that the impression of your duty is going to be brilliant again like the beginning.
finally, go diamond Sir and do your best so the people ( we ) are surroundings you.
saohagolo, yahowu..
best regards,
Sotiaman Tafonao
|
|
31. |
Mon, 23 November 2009 09:32:34 |
Septinus Zebua |
Jaksel IPDN |
septinuszebua@yahoo.co.id |
125.161.176.170 |
Ketika negara Super Power yg dikenal dgn Negara AS dilanda krisis ekonomi yg
berkepanjangan, sehingga situasi negara pd saat itu sudah diambang pd
pintu kehancuran, Presiden ke 35 John F. Kennedy: 29 Mei 1917, Tahun
1961, 22 Nop 1963;setelah menggantikan Dwight. D. Eisenhower, dalam pidato kenegaraan yg pertama mengatakan, ..."Saudara2
sekalian sebangsa dan setanah air, mulai hari ini, sdr jgn bertanya lgi
pada negara, apa yg diberikan oleh negara kepadamu, tpi tanyakan pada
diri sdra apa yg saudara berikan kepada negaramu". Orang2 AS begitu
mendengar pidato Kennedy, merek terinspirasi dan tergugah hatinya baik pihak swasta,
pengusaha,birokrasi,petani ,buruh dsb, mrk menyumbangkan harta, pemikiran mereka
kpada negaranya. seketika itu juga negara super power ini yg dipimpin oleh Kennedy, seketika itu juga ekomominya
pulih kembali.
melalui tulisan ini saya mengajak masyarakat nias untuk bertanya dalam hati masing-masing?
"Adakah yang pernah saya berikan untuk membangun/saran/pendapat/meningkatkan/sumbangkan buat Daerah Kabupaten Nias"?
Marilah kita merenungkan secara bersama-sama.... akhir kata
Buat Bang A/i:Melvin Semoga Tuhan Menolongmu dan Keluarga semua..
|
|
32. |
Thu, 13 January 2011 21:22:43 |
Ga'atalu XL-Gone |
siforo asi |
manawa_dano@yahoo.com |
118.96.7.55 |
Pak Bupati yth, satu hal yang perlu dicamkan bahwa Tuhan akan menegakkan kebenaran melalui berbagai cara jika kepercayaanNya kepada pemimpin yang terpilih diselewengkan. Semua tokoh Agama yang pernah berdoa untuk membela saudara hanyalah manusia biasa, doa biasa...... doa yang sebenarnya (mungkin) telah tau keadaan yang sebenarnya namun loyalitas mereka atau kesungkanan mereka kepada bapak membuat mereka seakan-akan tidak tahu dan berdoa agar bapak diberikan perlindungan. Itu doa yang munafik dan saya tidak suka mereka mengaku siapapun selain tukang jilat dalam baju suci! (maaf) . Sebagai umat, kami menginginkan tokoh agama yang benar-benar idealisme dan independen. Ketika tidak benar, tidak baik katakanlah dengan jujur
|
|
33. |
Fri, 08 July 2011 11:00:15 |
Beatus B. Ndruru |
Gunungsitoli |
beatusndruru@gmail.com |
210.79.216.21 |
Bapak Bupati Nias B. Baeha SH Yth,
Bapak Bupati NIas memeng benar - benar orang tua bagi masyarakat Nias. Menurut saya bhw sejak bapak menjadi No.1 selama 10 thn (2 periode) menjabat sebagai Bupati sangat luar biasa dimana Masyarakat NIas dapat merasakan pembangunan. Apa yang telah bapak uraikan diatas bhw segala sesuatu indah pada waktunya. Bagi kita sebagai orang Kristen bhw segala sesutu yang kita terima baik atw buruk merupakan Salib kita.Apa yang bapak rasakan sekang, menjadi tawa bagi orang yang tidak mengerti dan tidak tahu apa yang telah bapak buat untuk Nias tercinta ini. Semua yang bapak cita - citakan menurut saya sudah tercapai 90 persen termasuk pemekaran kabupaten/ kota itu sudah terwujud, dan akan terbentuknya propinsi Kepulauan Nias. Saya memang bukan penduduk Kabupaten NIas, tapi dapat saya rasakan. Saya adalah penduduk Kabupaten Nias Selatan. Sehingga Saya berani mengatakan bahwa orang - orang /masyarakat Kabupaten Nias buta krn mereka menilai dan melihat seseorang dari negatifnya saja bukan positifnya. tidak melihat kelebihanya dari seseorang. ibarat kemarau satu thn dihapus oleh hujan satu.
|
|
|
|
Number of records = 24 |
|
|
|